Sepanjang hidup saya, saya tidak pernah membayangkan bisa mengunjungi Hagia Sophia yang terkenal itu. Saya telah mendengar nama ini beberapa kali di televisi atau internet tetapi tidak pernah terpikir bahwa saya bisa berada di sana. Namun, sepertinya dalam hidup ini, yang tidak kita rencanakan, biasanya akan lebih dulu terealisasikan. Mungkin berada di Hagia Shopia bukan mimpi saya, tapi saya harus mengatakan bahwa saya beruntung karena bisa mendarat di tempat yang banyak orang mimpikan.
Saya jadi teringat ketika saya masih menggeluti profesi reporter di sebuah media berbasis India. Sebelumnya saya tidak pernah membayangkan bahwa saya bisa dengan leluasa mengobrol dengan beberapa aktris TV India dan aktris kelas B Bollywood, ya, siapa yang mengira, impian para pecinta Bollywood dan aktris India, saya sudah mewujudkannya.
Begitu memang hidup, penuh kejutan...
Kembali pada kunjungan ke Hagia Shopia tahun lalu, saya benar-benar senang. Hagia Shopia adalah salah satu landmark di Turkey yang sayang dilewatkan jika berkunjung ke Turkey.
Mengenal Hagia Shopia dari Masa Ke Masa
Hujan rintik-rintik turun dengan intens-nya ketika rombongan kami tiba di kawasan Sultan Ahmed. Sebelum mengunjungi Hagia Shopia, Pemandu Wisata kami yang biasa dipanggil Habib itu membawa kami ke sebuah pemakaman di mana keluarga Sultan Ahmed berada. Karena kawasan Sultan Ahmed memiliki beberapa situs bersejarah, Habib hanya memberi kami sedikit waktu untuk melihat-lihat dan mengambil foto. Tepat setelah salat Jumat selesai, kami pun mengunjungi Hagia Shopia. Memang, sangat disayangkan karena kami terlambat mengikuti salat Jumat berjamaah di Hagia Shopia.
Dengan adanya tanda di sisi gerbang, kita dapat mengetahui bahwa Hagia Sophia dalam Bahasa Turki adalah Ayasofya-i Kebir Cami-i Serifi. Itu adalah Masjid Agung bernama Hagia Sophia. Sebelum menjadi masjid megah seperti saat ini, Hagia Sophia sudah beberapa kali mengalami perubahan fungsi.
Menurut pemandu wisata kami, Masjid Agung Hagia Sophia merupakan warisan UNESCO yang pertama kali dibangun sebagai Gereja pada abad ke-6. Hal ini ditandai dengan gambar Bunda Maria di salah satu pintu gerbang. Itu adalah gerbang panjang untuk memasuki aula utama. Namun gerbang panjang itu berisi sejarah Hagia Sophia sehingga sayang jika dilewatkan.
Sebelum menjadi masjid agung, Hagia Sophia punya sejarah panjang. Dulunya Hagia Shopia dibangun sebagai gereja, kemudian diubah menjadi masjid. Kemudian pada tahun 1935, pemerintah Istanbul mengubah fungsi masjid menjadi museum. Sempat menjadi museum selama hampir satu abad, pada tahun 2020 melalui pemerintahan Erdogan, Hagia Sophia kembali difungsikan sebagai masjid.
Jika kita melihat arsitektur Hagia Sophia, bangunan ini dibangun dengan menggunakan arsitektur yang menampilkan unsur-unsur khas Kesultanan Ottoman. Beberapa pilar penyangga diambil dari Efesus (kota Yunani kuno) dan Kuil Artemis yang terletak di Ataturk, Istanbul.
Mozaik Bunda Maria di Pintu Masuk Hagia Shopia
Letak Turkey yang berada di dua benua, yakni benua Asia dan Eropa, membuat Turkey khususnya Istanbul yang berada di Benua Eropa juga memiliki empat musim. Ketika saya berkunjung, hujan melanda hampir keseluruhan tempat di Istanbul. Tidak hanya membuat cuaca semakin dingin, hujan juga membuat jalanan basah dan sedikit berkabut. Tidak bagus jika mengabadikan Hagia Shopia ketika hujan sedang turun. Untuk itu, alangkah baiknya jika kamu ingin pergi ke Hagia Shopia dan menikmati keindahan bunga tulip di area halamana belakang, kamu lebih baik mengunjunginya ketika musim semi. Musim panas juga tidak mengapa.
Jika tidak, kamu tidak akan melihat langit biru...
Komentar
Posting Komentar