*repost hive.blog/viviehardika
Tahun 2024 sudah menjadi tahun terakhir meskipun baru 4 hari. Untuk itu, saya ingin melakukan flashback, meskipun agak terlambat. Tahun 2024 adalah tahun di mana saya melakukan beberapa perjalanan, baik ke luar negeri maupun di kota-kota dalam negeri. Saya tahu jumlah perjalanan saya masih belum sebanyak pelancong sejati lainnya, tetapi jika dibandingkan dengan perjalanan saya di tahun-tahun sebelumnya, tentu saja tahun 2024 adalah tahun yang paling banyak saya lakukan.
Setiap perjalanan memberikan pengalaman baru yang menyenangkan dan saya ingin mengulanginya lagi di lain waktu.
Let's get it!
Januari - Jepang
Jepang tidak pernah ada dalam daftar keinginan saya. Saya suka salju tetapi saya ingin bermain salju di negara lain. Tetapi entah mengapa ketika teman kantor saya mengatakan bahwa dia akan pergi ke Jepang, saya menjadi bersemangat. Saya mengurus visa saya sendiri, tanpa perantara, betapa kerennya ini, saya bisa mendapatkan visa dengan usaha saya sendiri. Banyak hal yang terjadi selama saya mengurusnya, dan saya bangga telah melaluinya.
Banyak hal yang terjadi selama di Jepang, namun dari semua kejadian di sana yang saya ingat hanya kebahagiaan saya bisa berada di Jepang dan menjelajahi beberapa kota di sana. Cita-cita saya untuk bermain salju dalam waktu yang lama pun tercapai. Saya berada di Jepang selama 15 hari, cukup lama, tetapi jujur saja, saya kurang puas. Saya hanya menunggu salju turun. Sayangnya, saat sampai rumah, salju baru saja turun. Aaahh, perjalanan berikutnya saya akan menunggu salju benar-benar turun.
Februari - Pendakian Gunung Papandayan
Bulan berikutnya saya melakukan pendakian pertama saya di Gunung Papandayan bersama teman-teman. Saya belum pernah mendaki gunung sebelumnya, jadi awalnya saya sangat bersemangat. Namun, setelah selesai, saya pikir-pikir dulu untuk mendaki gunung, apalagi kalau gunungnya tidak sedatar Gunung Papandayan. Mungkin saya akan memilih untuk tinggal di rumah saja.
Dari Maret hingga April saya tidak bepergian ke mana-mana karena saya fokus pada pekerjaan dan puasa. Yup, saat itu bulan Ramadan dan Idul Fitri, jadi saya tidak punya alasan untuk bepergian selain untuk pulang kampung.
Mei – Vietnam
Sebelumnya, saya tidak pernah berencana untuk pergi ke Vietnam, tetapi video-video di media sosial saya terus memperlihatkan betapa indah dan terjangkaunya Vietnam. Saya terpesona dengan keindahan Sa Pa, Vietnam, jadi saya memutuskan untuk pergi ke sana. Vietnam merupakan satu-satunya negara di ASEAN yang memiliki musim dingin. Meskipun saat saya berkunjung tidak sedang musim dingin, Sa Pa - Vietnam terasa dingin karena berada di pegunungan. Saya menikmati liburan saya di sana, sangat memuaskan.
Juli – Malang
Berangkat dari pengalaman seru sekaligus melelahkan di Papandayan, saya dan teman-teman merencanakan perjalanan lagi ke Gunung Ijen, Jawa Timur. Namun sayang, saat itu Ijen sedang mengalami gempa sehingga pendakian ditutup. Itulah sebabnya kami membuat rencana B, kami pergi ke Malang dan berwisata ke Bromo. Sekali lagi, saya tidak pernah memasukkan Bromo ke dalam bucket list saya tetapi akhirnya saya ke sana. Apakah saya harus mencoret Eropa dari bucket list saya agar nanti saya bisa pergi ke sana seperti pengalaman sebelumnya?
Perjalanan ke Malang penuh canda, tawa, rasa syukur, ketidakpastian, kebodohan, dan kebahagiaan. Saya suka semua hal tentang Malang terutama cuacanya, juga ketertiban penduduknya. Sangat nyaman, saya merasa ingin ke sana lagi.
Sept – Singapura & Malaysia
September adalah pengalaman pertama saya Solo Traveling. Saya memang merencanakannya, tidak mengajak siapa pun. Karena saya seorang solo traveler baru, saya memilih Singapura dan Malaysia sebagai tujuan pertama saya. Katanya Singapura dan Malaysia adalah negara yang cocok untuk solo traveler pemula, dan saya membuktikannya.
Saya menikmati solo traveling pertama saya. Bahkan saya merasa harus ke sana sendirian lagi. Saya pergi ke destinasi populer yang gratis. Singapura adalah negara yang nyaman bagi orang-orang yang suka jalan-jalan seperti saya.
Oktober - Pengalengan
Pengalengan menjadi tujuan penutup perjalanan saya tahun ini. Sama seperti Sa Pa – Vietnam, Jawa Barat adalah provinsi di Pulau Jawa, Indonesia yang memiliki suhu rendah. Anda harus mengenakan jaket di siang hari saat berada di sana dan merasakan musim dingin meskipun tidak ada salju.
Tahun 2024 tidak boleh terlupakan karena banyak hal baik yang terjadi. Meskipun tahun ini saya berencana untuk beristirahat dan tidak pergi ke mana pun, tetapi siapa yang tahu masa depan?
Komentar
Posting Komentar