*repost from hive.blog/viviehardika
Ini adalah buku kedua John Green
yang sudah kutandaskan setelah Let It Snow. Aku telah mengusahakan waktu
seefesien mungkin dalam membaca novel ini, seperti aku bisa membacanya sembari
menunggu bus untuk pergi ke kantor, lalu berdiam diri di sebuah restoran ketika
janjian dengan teman, lalu banyak waktu yang kucuri ketika dalam perjalanan
pulang kantor untuk membaca novel ini. Sungguh menyenangkan sekali bisa selalu
membawa buku ini kemana-mana hanya untuk membacanya.
The Main Story Highlights
Kemudian kisah antara Colin,
Hasan, Lindsey, pacar Lindsey yang juga bernama Colin dan Katrina yang lain pun
dimulai di sini. Dalam pelarian yang membawa Colin dan Hasan menjadi pekerja,
hubungan Colin dan Lindsey pun terbangun, namun sayangnya ada Colin lain yang
menghalangi Colin Singleton.
Hal pertama yang terbesit dalam
pikiranku ketika membaca kisah Colin dan Hasan ini adalah wow. Bagaimana bisa
seseorang tertarik untuk berkencang dengan gadis bernama sama sejak kecil—ya
Colin sudah mengakui bahwa dia berpacaran sejak umur yang masih kecil. Lalu aku
tertarik sekali dengan karakter sahabat Colin, yakni Hasan Harbish. Aku
berpikir, bagaimana bisa seorang John Green bisa sangat tolerate dengan
memasukkan satu karakter muslim dengan detail yang sangat baik. Dia menjadikan
karakter Hasan benar-benar tepat—dari bagaimana dia beribadah, berdoa, dan
larangan-larangan agamanya—aku harus memuji John Green untuk ini.
Ketika karakter mulai bertambah
aku tampaknya mulai kesulitan menikmati buku ini. terlalu banyak karakter yang
singgah dan namanya pun disingkat, sehingga aku yang lupa ini pun menjadi tidak
tahu dan harus membaca ulang. Namun karena aku penasaran dengan nasib Colin dan
kisah Hasan yang baru pertama kali memiliki kekasih seumur hidupnya itu, maka
aku melanjutkannya secara perlahan-lahan. Ada bagian yang sangat menegangkan
yang mampu membuatku membolakan mata. Aku sama kagetnya dengan tokoh-tokoh yang
ada di sana.
Selain itu, aku baru tahu bahwa
lebah dan tawon memiliki perbedaan yang sangat tipis. Thanks to Colin yang
telah menjelaskannya, karena jika tidak, aku pasti tidak akan tahu bahwa
keduanya berbeda.
Buku ini kurate 3 dari 5. Aku
berharap buku selanjutnya lebih menarik.
Komentar
Posting Komentar