Review Buku - White Wedding by Ziggy Z

 *repost hive.blog/viviehardika




Aku mengenal penulis Ziggy Z—huruf setelah Z sangat panjang dan aku tidak bisa menghapalnya, jadi aku akan menyingkatnya sebagai Ziggy Z, dari sebuah pengumuman lomba yang diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Jakarta—DKJ. Itu sudah sangat lama, lalu aku merasa bahwa dia penulis yang keren karena bisa memenangkan sebuah perlombaan yang diselenggarakan oleh sebuah Institusi negara—kalau tidak salah. Sejak itu aku memiliki keinginan untuk membaca karya-karyanya. Namun begitu, membeli buku-buku Ziggy Z tidak menjadi prioritasku, sehingga aku butuh waktu yang lama untuk membaca karya dari penulis yang kuketahui masih sangat muda tersebut.

 

Ya, kurasa dia lebih muda dariku. Jadi kau paham bagaimana aku mengaguminya, karena sudah memenangkan perlombaan DKJ dan mengalahkan banyak penulis senior. Saat itu, ketika banyak penulis muda yang berlomba-lomba menulis cerita tentang CEO muda yang kemudian jatuh cinta dan mengejar-ngejar gadisnya, dia malah memenangkan lomba DKJ. Pasti karyanya sangat luar biasa, sampai aku benar-benar membaca karyanya untuk pertama kali, aku lega, ekspektasiku tidak berubah sama sekali. Jadi mari kita bahas buku Ziggy Z pertamaku.

 

screenshot  ipusnas


White Wedding bercerita tentang anak 11 tahun bernama Elphira, seorang anak istimewa yang terlahir albino. Ketika dia lahir, ibunya mengalami depresi dan setelahnya dirawat bertahun-tahun lamanya di rumah sakit jiwa. Elphira di asuh oleh nenek dan ayahnya. Dia sangat mencintai ayahnya, namun, tampaknya hidupnya yang baru 11 tahun sangat berat. Ayahnya didiagnosa kanker leukimia ketika dia lahir dan selama itu Elphira sangat membenci dirinya dan semua hal yang berwarna putih. Meski dia tahu ayahnya akan pergi suatu hari nanti, Elphira tetap berdoa agar jika hari itu tiba ayahnya akan berada di tempat yang indah.

 Elphira tidak seperti anak lainnya yang masuk sekolah. Dia hanya di rumah karena kondisi tubuhnya yang akan kesulitan ketika bersentuhan dengan cahaya. Dia kemudian memiliki tutor bernama Sierra, cowok berambut merah yang seusianya. Melalui Sierra, Elphira dapat mengetahui apa saja, termasuk arti namanya yang memiliki arti putih. Sierra berulang kali mengatakan bahwa putih selalu menyenangkan, begitu juga dirinya yang terlihat sangat putih. Tapi Elphira masih membenci warna putih.


My Review:

 Aku tertipu dengan buku ini. Kupikir ini adalah kisah dari dua orang kekasih yang akan segera menikah, namun ternyata aku salah. Ini adalah kisah anak berusia 11 tahun. Aku berpikir juga bahwa bagian awal adalah bagian masa kecil seorang tokoh utama dengan sahabat kecilnya yang mungkin akan dilanjutkan ketika mereka dewasa. Ternyata aku totally wrong. Judul dan covernya sungguh terlihat dewasa namun isinya adalah sebuah cerita anak-anak. Belakangan aku tahu bahwa Ziggy ternyata memulai perjalanan menulisnya dengan kisah anak-anak. Dalam biodata wikipedia—wow sekali karena profilnya sudah ada di wikipedia. Meskipun cerita ini tentang anak-anak, namun dapat dinikmati oleh orang dewasa karena apa yang terjadi pada Elphira terjadi juga pada orang-orang dewasa nowadays. 

 Membaca buku Ziggy Z untuk pertama kalinya membuatku senang. Gaya penulisannya sangat mudah dicerna dan dia menyelipkan banyak kosa kata yang mungkin aku jarang gunakan sebagai penulis amatir. Jadi bagiku dia benar-benar penulis jenius dengan gaya bercerita yang sederhana namun juga bermakna. Tampaknya aku akan membaca buku-buku Ziggy yang lain, tidak peduli jika ceritanya tentang seorang anak kecil. Aku mengaguminya sebagai penulis.

Kau tahu bahwa buku-buku Ziggy Z saat ini menjadi sangat popular, aku beruntung bisa membacanya secara gratis di aplikasi perpustakaan nasional. Meskipun aku harus mengantri karena banyak sekali penggemar bukunya.

Jadi aku memberi rate buku ini 5 dari 5 bintang, which is perfect!

Komentar